Jumat, 26 Agustus 2011

:::::::"KeAjaiban I'tikaf"::::::::

Alangkah banyaknya kuhabiskan waktuku
pagi dan petang untuk perbuatan ta' berarti
sedang pada saat itu kain kafanku
sedang ditenun tanpa kusadari.

kita sudah relatif jauh berjalan, banyak yang sudah kita lihat
dan yang kita raih,tapi banyak juga yang masih kita keluhkan
:rintangan yang menghambat,
goncangan yang melelahkan fisik dan jiwa
suara gaduh yang memekakkan telinga dari mereka
yang ngobrol tanpa ilmu,pemandangan indah yang terlewatkan,
kerja keras yang tanpa hasil
dan masih banyak lagi.

Jadi mari kita berhenti sejenak disini (Masjid) beri'tikaf.
kita memerlukan saat-saat itu
saat dimana kita,melepaskan kepenatan yang mengurangi ketajaman hati
saat dimana kita,membebaskan diri dari rutinitas
yang mengurangi kepekaan spiritual
saat dimana,kita sejenak melepaskan beban kehidupan
yang mungkin menguras stamina kita.

Kita memerlukan saat-saat sperti itu
karena kita perlu membuka kembali peta perjalanan kita
melihat jauhnya jarak yang telah kita tempuh
dan sisa perjalanan yang masih harus kita lalui
menengok kembali hasil-hasil yang kita raih.

Sebenarnya bukan hanya kita yang perlu berhenti
para pelaku bisnispun punya kebiasaan itu
memerlukan untuk menata ulang bisnis mereka
mereka menyebutkan "Penghentian"
tetapi sahabat-sahabat Rasulullah generasi pertama yang telah mengukir
kemenangan dakwah menyebutkan "Majelis Iman" maka
Ibnu Mas'ud berkata;"Duduklah bersama kami,biar kita beriman sejenak"

I'tikaf kita perlu untuk dua keperluan
     *untuk memantau keseimbangan antara berbagai perubahan pada lingkungan
        strategis dengan kondisi internal
     *untuk mengisi ulang,hati kita dengan energi baru,
       sekaligu membersihkan debu-debu yang melekat padanya
       selama menapaki jalan
       yang ingin kita raih adalah pembaruan komitmen
       dan jani setia kita kepada Allah,bahwa kita akan tetap Istiqomah
       dan komitmen memikul beban amant

Firman Allah SWT:"Belumlah datang saat bagi orang-orang beriman  untuk
                                    mengkhusyukan hati dalam mengingat Allah
                                    dan menjalankan kebenaran yang diturunkan, dan
                                    hendaklah mereka tidak menjadi sperti orang-orang yang
                                    telah diberikan Alkitab sbelumnya dimana,ketika jarak antara mereka
                                    dengan sang Rasul telah jauh, maka hati mereka telah jadi keras
                                    banyak dari mereka menjadi fasik."(Q.S 57:16)

Beginilah akhirnya kita memahami,mengapa Rasulullah saw mensunnahkan umatnya
melakukan I'tikaf pada sepuluh terakhir dibulan Ramandhan
atau mengapa Allah SWT menanamkan  kegemaran berkhalawat
pada diri Rasulullah saw tiga tahun sebelum diangkat menjadi Rasul
atau bahkan Umar bin Khotab r.a. mempunyai
kebiasaan i'tikaf di Masjidil Haram sekali sepekan


dimassa Jahilliyah

Kamis, 25 Agustus 2011

Allahumma yaa Allah
kepada Engkau juga aku mengadukan kekurangan dan kelemahanku
kemampuanku serta kehinaan diriku didepan manusia
oh..... Tuhan Yang Maha Pengasih Maha Penyayang
Engkaulah yang melindungi si lemah dan Engkaulah pelindungku

kepada siapa hendak Kau serahkan diriku......?
kepada orang yang jauhkah,yang berwajah muram kepadaku....?
ataukah kepada musuh yang akan menguasai diriku.....?

Asalkan Engkau tidak murka kepadaku
aku tidaklah peduli,
sebab sungguh luas kenikmatan yang Kau limpahkan kepadaku
aku berlindung kepada Nur Wajah Engkau
yang menyinari kegelapan dan
karenanya membawa kebaikkan bagi dunia dan akhirat
dari kemurkaan Engkau yang akan Kau tumpahkan kepadaku
Engkaulah yang berhak menegur
dengan berkenan kepada Engkau
dan tiada kuasa serta kekuatan selain dengan Engkau juga

Waktu bergulir begitu cepat
apakah masih ada kesempatan buat menjalaninya
membuka hari dan memberikannya kepada yang menerima
tanpa melihat itu kelebihan atau kekurangannya
tatapan mata yang hanya sekilas
senyuman yang terpaksa
apakah itu mampu menggoda jiwa ini
jangan karena pesonanya
membuat jatuh cinta
hanya hati yang bicara mendendangkan syair cinta
namun.....
bingung buat siapa......?
akan diucapkan semua itu.........
hanyalah kekaguman semesta.....
tidak ada keinginan memilikinya

kenapa........!
bayangan itu hadir ketika,mulai dilupakan
apakah ini semua atas kehendak-Mu
semakin berusaha menghilangkan,semakin nyata didepan mata
yang membuat manusia selalu ingin didekatnya
apakah itu yang dinamakan cinta
bahkan ta' mau melepaskan
memberikan rasa sesak dihati
ketika menyelinap didalam kalbu
kangen atau rindu mengacaukan semua



Rabu, 24 Agustus 2011

:::::::::::: Dalam SerahMU ::::::::::::::::



Ketika cinta memanggil…
rindu terendam dalam pilu langkah kuyu..
pada cahaya cinta yang benderang datangnya
kilau memenyilaukan buat ku terlupa fana..
indah kidung suara rindu lembut terbingkai rela akan jalan yang kan tertuju

Berserah kepada Allah
menjalani garis kisah yang terjadi..
terlarang kita
tersobek batas..
Tak mampu tuk lepas
Ku tergenggam erat dalam luas segaramu..

Pintal ini kita rajut satu persatu tuk selimut jiwa dan hati kita
dalam rebah akan Kuasa Takdirnya..tersulam satu persatu bulir kasih dalam suka duka..
Akankan semua selalu Indah..? Atau…..ini Kenikmatan lain dariNya.

Ya Illahi Rabby..
ku bersujud dalam malamMu
ku rela akan semua lukis yang kan Engkau cipta kepada kami ..

Sisi gelap hati kami berbicara
sisi gelap kami memadu cinta..
Ya Allah….ku bersyukur atas semua indah ini..
Ya Allah….Alhamdulillah….kau telah kirimkan raja hati penuntun jiwaku..
Ya Illahi Rabby……andai ia belahan jiwaku..
berilah tujuk jalanMU kepada kami yang tiada ini..
Ya Allah……kami berserah atas jawabMU….Amin Allahuma Amin………

BARAKHALLAH


;;;;"Tinta Hati";;;;

Selembar keretas yang ta' bertinta
ingin kutulis beragam kata
ingin kugambar bermacam bahasa
 ingin ku karya segala yang ada
ini tinta kata-kata
cerita yang berbahasa dan dikarya
dalam rasa dan ungkapan

Hai,......
cerita bertinta
temanilah selalu lekuk lukisan ini
jangan menghindar dan berlari
apalagi hingga terhenti, berstulah bersama tinta bahasa
rasa dan cerita
buatlah tanganku jadi berkarya
yang penuh makna dan bahasa
             

Sabtu, 20 Agustus 2011

Genggam Jiwa

Bismillahirohmannirohim…….

Jengkal masa yang kembali terjejak
bersama sejuk embun dalam tegak damai jiwa
Pembebasan jiwa dalam pasung nyata

Menari melukis insan puja
Hayati yang merindu harum jannah dalam taman-taman indah surgawi
melukis merangkai keindahan dari sosok2 mahhabah Cinta….


Tertaut pada pribadi indah yang begitu memuja Puja
Pencita dalam cinta Indah berkalung Munajat RidhoNya
Tak ada fana nampak dalam lakuan siapa dan apa…

Terbuka kitab diri perlihatkan semua moreng dan kusut di setiap lembarnya
Dengan kerelaan akan ikhlas pada sebenar rasa..


Bukan lilitan sorban atau berapa butir-butir tasbih yang tlah digulirkan
namun kepasrahan akan aliran rasa yang terus mengalir dalam setiap hela yang ada
Terbiarkan tangan terangkum dalam pelukan damai tuntun..
terbiarkan arah berjalan kemana tuju
adaku terhijab nyata sekat dinding tebal norma
Tak  meminta atau membuat transaksi tetang rasa
Semua berjalan atas Ijin KuasaNya..

Munajat seiring guratan di setiap puja
Ya Rabby……Sang Penguasa jiwa Yang berkuasa membolak balik hati..
Ku berserah akan semua alur yang Engkau ciptakan
Suci ini ada dariMU….sepenuh jiwa berserah…tiada tolak tiada gundah
diri percaya akan Jawaban pasti atas semua yang ADA………

*....."untukmu gadis elok diwaktu senja".....*

ketika hanya ada rasa
dan rindu berbur mesra
mengungkapkan
kaca_kaca yang telah retak
tersusun kembali
menggoda biduk
laksana peri penabur cinta

duhai engkau yang indah rupawan
dengan
mega merah
terbias dalam senyummu
menebar pesona ditengah
penantian
sang kubang
menggocangkan
lonceng_lonceng jiwa
hingga
memecah kehampaan dunia
dalam
penantian seribu malam
bagi para pujangga

duhai engkau yang gemulai
dalam gerakmu
laksana bidadari
yang berdendang ria
akan dawai pepohonan nan merdu
yang ditabuh para malaikat
menambah syahdu cinta
bersajakkan romansa
sastra semesta yang merindu
lirik tatap matamu adalah
aurora diantara dua samudra
dari pancaran intan
saturnus nan jauh
menjadi buluh perindu
yang ta' bergeming
bagai embun diatas daun talas
sampai ku berkata dalam hati
kecilku
inikah dewi cinta
menjelma dalam paras nan elok
bak putri cempaka

wahai gadis elok diwaktu
senja
izinkan ku memegang tanganmu
nan lembuk bak sutra
menuntun pada bahtera
hakekat kehidupan yang tegar
oleh ombak menghempas
yang kukayuh sendiri
tu' menyebrangkanmu pada dermaga
cinta