Senin, 12 Desember 2011

SYAIR PIUISI HATI RINDUKU

Sendiri
sesaat pias wajahku melengkungkan
garis
dan butiran bening dimataku
perlahan meninggi
meninggalkan mata ini
dan pecah ditelapak tangan
ta' kudengar lagi pujuk rayumu disini
yang terdengar hanyalah
dengus nafasku sendiri dalam kesendirian
ditengah sunyi

melayang
kurasakan tubuhku melayang
lalu jatuh terhempas sunyi
buih buih beterbangan menjauhiku
mencari kebebasan menuju awan nan biru
keindahan terhampar dikelilingku
namun
yang terasa
aku semakin dibajak sunyi
hingga aku terhenti dalam hamparan pasir putih
aku pun terdiam seribu bahasa
bibirku ta' mampu berucap
hanya sengal nafasku yang terdengar
dan gemericik buih yang menepi
aku sendiri disini
semakin sunyi


bias rinduku
sudah banyak kutumpahkan air mata
ketika hati ta' bisa membendung
resah
tatkala kau melenggang pergi
dan kutahu
jika kau ta' kan kembali disisiku
sudah banyak waktu kuberdiam diri

kucoba menciptakan sesosok bayangmu
melihat kesini
dan  tersenyum penuh erti
ntah seberapa banyak lagi
telah kusalahkan diri untuk lebih
dan lebih
lagi memberi cinta
selagi kau masih ada disisi
selagi kau masih hangat dalam pelukkan hati
sudah banyak kutenangkan diri
mencoba
mencari makna dibalik semua ini
sebuah jalan yang dulu
pernah kita lewati berdua
dan kini
sirna...
kucoba berlari
dan mencoba melihat dunia sekali lagi
dari balik buramnya maya
yang perlahan terbuka dan melihat cahaya
figura
sosokmu yang ta' akan mungkin ada kembali
nyata disini


Kuingin kau tahu
bukan hanya sejeak
kutelantarkan diri
terjerembab dalam duka
dan ta' tahu kemana jiwa
kan mengadu sebuah tanya terus saja
menggoda labirin hati
tatkala sukma ini sukma ini terus
menanyakan sebuah asa
yang diam diam merasuk kedalam dada

"diary.hati"

Tidak ada komentar:

Posting Komentar