senja memerah
lembayung mengintip sudut hati
perawan
saat kepak kelelawar mengganti rama rama
surya muram
melangkah menuju horizon
kau dimana…???
kusibak
rerumputan kuterjang semak belukar…serak
suaraku titis peluhku…
merabai semesta selami benakku…
tak
juga kutemukan…
kau dimana…???
aku
disini menunggumu
diujung senja…
menunggu
pekat kelamnya malam..
kan
kuberikan cahaya dalam dinginnya malam..
karena
malam tak pernah abai menyentuh sukmamenemani
lembut halimun, susuri kelok dan liku buana
yang terdiam, kelu
berteman bayang bayang
rembulan malu mengintip di sebalik gulungan
mendung
penuh
pesona malam berbintang, kududuk termenung rindukan bulan,
wahai
angin lembayung terbentang…,
adakah
rindu pada sang rembulan..?
lihat
aku dalam relung batinmumerayap dalam
lingkaran benak hasratmu…
terperangkap dalam desah angin timur
rabai
aku agar kau tau aku hadir dalam nafasmu
gelegar manja membuat
rasa makin bergetar penuh daya
heiii..aku masih disini…dekaplah..dan
rasakan peluhku..
basah…hangat…kulit
ini mencecapimu..merdu…sendu…telinga ini
menginderaimu…
pesonamu silaukan mataku…
namun mengapa
bathinku hampa…
bergetar tak berirama sarat gundah gulana…
hampa…kapankah
berwujud nyata…???
jika jelaga
malam lebih membuatmu tenang..
biarkan
aku menjadi setitik saja cahaya terang..
walau
aku hanya menemanimu sampai datang fajar di ufuk timur…
datanglah
fajar bersama angin menderu..untuk
sampaikan rindu yang tercangkang…
jangalah kau bimbang untuk
datang..
Nodai aku dalam semburat pagimu yang penuh seru…
Teduh
nian sang manik mata,
menikam lembut
bak cakrawala,
mari kita bermain kata,
menggelayut
manja pada Cinderella
sungguh
ku rindu…memamah jantungmu meneguk darahmu…
haruskah
kulepas ruhku tuk menemuimu…
atau kutumpahkan semua darahku tuk
sekedar melihat jejak kakimu…
kan kuberikan semua milikku…
Tapi
tolong…jangan kau minta milik tetanggaku…
andai
kau mau menggelepar dengan sukmakumemainkan
nada-nada seringai hasratmu..
mengotori seprai tandaskan peluh
ragaku..
mencapai nikmat dalam lumatmu..
marilah
sayang…kita menari diatas duri…
mendesah
diatas resah…
usah hiraukan kutu kutu di rambutmu…
puaskan
dahaga kita diatas derita….
(Ilustrasi Akhir Dumai)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar