Rabu, 13 Juni 2012

:::::"Tika Senja diUjung Timur":::::

senja memerah
lembayung mengintip sudut hati perawan
saat kepak kelelawar mengganti rama rama
surya muram melangkah menuju horizon


kau dimana…??? 

 
kusibak rerumputan kuterjang semak belukar…serak suaraku titis peluhku…
merabai semesta selami benakku…
tak juga kutemukan…
kau dimana…???
 

aku disini menunggumu diujung senja…  
menunggu pekat kelamnya malam..  
kan kuberikan cahaya dalam dinginnya malam..  

karena malam tak pernah abai menyentuh sukmamenemani lembut halimun, susuri kelok dan liku buana
yang terdiam, kelu berteman bayang bayang
rembulan malu mengintip di sebalik gulungan mendung
 

penuh pesona malam berbintang, kududuk termenung rindukan bulan, 
wahai angin lembayung terbentang…,
adakah rindu pada sang rembulan..?

lihat aku dalam relung batinmumerayap dalam lingkaran benak hasratmu…
terperangkap dalam desah angin timur
rabai aku agar kau tau aku hadir dalam nafasmu
gelegar manja membuat rasa makin bergetar penuh daya
heiii..aku masih disini…dekaplah..dan rasakan peluhku..


basah…hangat…kulit ini mencecapimu..merdu…sendu…telinga ini menginderaimu…
pesonamu silaukan mataku…
namun mengapa bathinku hampa…
bergetar tak berirama sarat gundah gulana…
hampa…kapankah berwujud nyata…???


jika jelaga malam lebih membuatmu tenang..
 biarkan aku menjadi setitik saja cahaya terang..  
walau aku hanya menemanimu sampai datang fajar di ufuk timur…

datanglah fajar bersama angin menderu..untuk sampaikan rindu yang tercangkang…
jangalah kau bimbang untuk datang..
Nodai aku dalam semburat pagimu yang penuh seru…


Teduh nian sang manik mata,
menikam lembut bak cakrawala,
mari kita bermain kata,
menggelayut manja pada Cinderella

sungguh ku rindu…memamah jantungmu meneguk darahmu…
haruskah kulepas ruhku tuk menemuimu…
atau kutumpahkan semua darahku tuk sekedar melihat jejak kakimu…
kan kuberikan semua milikku…
Tapi tolong…jangan kau minta milik tetanggaku…


andai kau mau menggelepar dengan sukmakumemainkan nada-nada seringai hasratmu..
mengotori seprai tandaskan peluh ragaku..
mencapai nikmat dalam lumatmu..


marilah sayang…kita menari diatas duri…
mendesah diatas resah…
usah hiraukan kutu kutu di rambutmu…
puaskan dahaga kita diatas derita….
 




(Ilustrasi Akhir Dumai)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar